Pesantren tidak hanya mendidik IQ (kecerdasan intelektual) santrinya saja tetapi juga mendidik EQ (kecerdasan emosional) dan SQ (kecerdasan spiritual) santrinya. Sehingga kelak ketika santrinya telah sukses, maka lulusannya itu tidak hanya cerdas dalam hal pemikirannya atau intelegensinya tetapi juga cerdas dalam bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat sehingga mereka jauh lebih bisa diterima dan bermanfaat bagi orang sekitarnya. Hal ini terjadi, karena di pondok pesantren kita telah dilatih untuk mengembangkan kecerdasan emosional (EQ) kita. Salah satu caranya adalah dengan melatih kita untuk tampil berbicara didepan umum seperti yang sedang saya lakukan sekarang ini dan juga kita dilatih untuk berinteraksi dengan masyarakat luar sebagaimana saat kita diutus untuk berceramah di kampung orang lain pada bulan suci Ramadhan.
Kemudian, yang dididik dalam pondok pesantren juga adalah SQ (Kecerdasan Spiritualnya). Saat ini Sudah sering kita saksikan tentang pejabat tinggi Negara kita yang melakukan tindakan korupsi. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual yang seimbang. Dan keseimbangan inilah yang sesungguhnya dididik didalam pondok pesantren dengan serangkaian peraturan tentang ibadah yang berlaku di pondokan dan pelajaran sekolah yang diterima di madrasah. Maka pantaslah saya mengatakan bahwa pondok pesantren sebagai ISTANA SUCI karena segala kegiatan yang dilakukan di dalamnya merupakan kegiatan-kegiatan yang diridhai oleh Allah sehingga rahmat dan berkah Allah senantiasa bersama kita selama berada di pondok pesantren yang mampu meningkatakan kecerdasan spiritual (SQ) kita.
Ilmu yang didapat di pesantren lebih berkah dibandingkan dengan ilmu yang didapat dari sekolah luar. Mengapa saya berkata demikian? Coba kita bandingkan sejarah munculnya sekolah umum dan pondok pesantren. Sekolah umum pada awalnya didirikan oleh para penjajah yang saat itu sedang menjajah kita dan menginjak-injak harkat dan mertabat Negara kita selama 350 tahun. Sedangkan pondok pesantren, pertama kali didirikan oleh para wali Allah yaitu orang-orang suci yang sangat dekat dengan Allah setelah para nabi dan rasul-Nya yang saat itu sedang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Mereka mendirikan pesantren sabagai salah satu sarana menyebarkan agama Islam di tanah air. Dan oleh karena itulah pondok pesantren jauh lebih diberkahi daripada sekolah umum yang ada diluar sana.
Ikatan persaudaraan yang ada di pesantren jauh lebih erat dibandingkan dengan ikatan persaudaraan yang ada di sekolah luar. Contohnya, Mereka tidak saling kenal sebelumnya, tetapi setelah menjadi santri di pondok pesantren ini, hubungan persaudaraan diantara mereka akan mulai terjalin dan lama-kelamaan akan menjadi sangat erat. Sehingga, ketika tiba waktu perpisahan, sangat sulit bagi Mereka menghadapi perpisahan ini. Meskipun selama di pesantren ini, pernah terjadi masalah diantara mereka, namun hal itu sirna begitu saja karena kekuatan persaudaraan antara mereka yang begitu kuat. Berbeda dengan siswa yang ada di luar sana, mereka hanya bertemu beberapa jam dengan teman yang lain, itupun di sekolah dalam pelajaran formal. Setelah lepas dari jam formal itu, mereka mengerjakan aktifitas mereka masing-masing tanpa disertai kebersamaan.
Ikatan persaudaraan yang ada di pesantren jauh lebih erat dibandingkan dengan ikatan persaudaraan yang ada di sekolah luar. Contohnya, Mereka tidak saling kenal sebelumnya, tetapi setelah menjadi santri di pondok pesantren ini, hubungan persaudaraan diantara mereka akan mulai terjalin dan lama-kelamaan akan menjadi sangat erat. Sehingga, ketika tiba waktu perpisahan, sangat sulit bagi Mereka menghadapi perpisahan ini. Meskipun selama di pesantren ini, pernah terjadi masalah diantara mereka, namun hal itu sirna begitu saja karena kekuatan persaudaraan antara mereka yang begitu kuat. Berbeda dengan siswa yang ada di luar sana, mereka hanya bertemu beberapa jam dengan teman yang lain, itupun di sekolah dalam pelajaran formal. Setelah lepas dari jam formal itu, mereka mengerjakan aktifitas mereka masing-masing tanpa disertai kebersamaan.
Di pondok pesantren, kita lebih bisa dikontrol dan terlindungi dari dampak negatif globalisasi yang terjadi ditengah-tengah masyarakat Indonesia sekarang ini. Mulai dari masalah narkoba, tawuran antar pelajar, free sex, dan lain-lainnya yang sedang menyerang masyarakat kita khususnya para remaja seperti kita semua. Sedangkan sekolah umum yang ada di luar belum tentu pengawasannya seketat didalam pondok pesantren. Jangankan di sekolah umum, didalam pesantren saja tidak ada yang bisa menjamin 100% bahwa kita dapat terhindar dari dampak negatif tersebut, apalagi di sekolah umum yang ada di luar sana yang peraturannya tidak seketat dengan peraturan yang diterapkan didalam pesantren. Sehingga bisa saja kita terjerumus dalam masalah dari dampak negatif era globalisasi yang dapat merusak masa depan kita dan nama baik keluarga kita.
Didalam pondok pesantren, selain mendapatkan ilmu formal di madrasah, kita sesungguhnya mendapatkan ilmu yang sangat berharga yang tidak kita sadari sedang kita pelajari sekarang ini selama kita tinggal di dalam pondok pesantren. Ilmu inilah yang disebut sebagai ilmu dalam memahami makna hidup yang sesunggunhya. Dalam pondok pesantren kita dilatih untuk hidup mandiri dengan berpisah dengan orangtua dan untuk bertanggungjawab sendiri dengan kehidupan kita tanpa campur tangan orang lain termasuk orang yang paling dekat dengan diri kita yaitu orangtua kita sendiri. Kita dilatih untuk mencuci baju sendiri, memotivasi diri untuk belajar sendiri, bangun sendiri untuk shalat dan lain sebagainya yang serba mandiri. Hal itu semua bukanlah agar kita tersiksa dan tidak menikmati masa muda kita, akan tetapi agar kita terlatih untuk hidup mandiri yang tidak bergantung pada orangtua kita ataupun kepada orang lain untuk memudahkan kita dalam menggapai kesuksesan. Karena suata saat, cepat atau lambat pasti kita akan berpisah dengan orangtua kita. Oleh karena itu, didalam pondok pesantren kita dilatih untuk hidup mandiri karena diri kita masing-masinglah yang bertanggung jawab 100% kepada diri kita sendiri dimasa yang akan datang.